Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Selasa, 09 Maret 2010

LAPORAN

UJI KOMPETENSI

PEMBUATAN AUDIO AMPLIFIER





DISUSUN OLEH:

ADIWANTO
NIS:1332



PROGRAM KEAHLIAN TEKHNIK AUDIO VIDEO
SMKN 1 PANGKALAN KERINCI
KABUPATEN PELALAWAN
2009/2010




LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN


Nama Sekolah : SMKN 1 Pangkalan Kerinci.

Program Keahlian : Tekhnik Audio Video.





Pangkalan Kerinci,06 Maret 2010

Pembimbing. Peserta Uji.






Jhon Maifive ER.S.Pd Adiwanto
NIP. 420021491 NIS:1332





Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Elektronika.





Krisdiana,S.Pd
NIP. 1978050 200701 2004






LAPORAN UJI KOMPETENSI
PEMBUATAN AUDIO AMPLIFIER SISTEM OCL


A. LATAR BELAKANG.
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi (iptek) sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Teknologi elektronika berkembang dengan pesat di berbagai bidang.Sehingga perkembangan tersebut dewasa ini membuat orang melakukan berbagai inovasi. Teknologi yang lebih luas baik dalam bidang audio, video maupun perangkat elektronika yang lain.
Jika dilihat dari rangkaian akhir penguat daya maka dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:penguat daya system OTL,penguat daya system OCL,dan penguat daya system BTL.
Penguat daya system OTL adalah suatu penguat yang tidak menggunakan transformers sebagai keluarannya.Tapi menggunakan elco sebagai ganti trafo,nilai 2200uf untuk ampli watt besar.Tegangan umum tunggal plus dan ground.
Sedangkan penguat daya system OCL adalah amplifier yang keluarannya tidak menggunakan kapasitor tapi langsung dari transistor/ic ke speaker.
Penguat daya system BTL adalah penggabungan 2 amplifier OCL dengan metode bridge dengan beban dibalik,sehingga meningkatkan daya hingga 4 kali dari setiap amplifier dengan tegangan yang sama.Kelemahan amplifier system OTL serta BTL memiliki kualitas suara yang mantap dan bass yang kurang natural.Sedangkan amplifier system OCL memiliki nada rendah yang begitu natural serta suara bass yang begitu mantap.
Berdasarkan hal tersebut,maka penulis mengambil judul pembuatan audio amplifier system OCL karena amplifier system OCL memiliki kelebihan yang istimewa dibandingkan amplifier system OTL maupun BTL.


B. TEORI DASAR.
Amplifier adalah komponen elektronika yang di pakai untuk menguatkan daya.Dalam bidang audio amplifier akan menguatkan sinyal suara pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya.
Audio artinya suara, dan amplifier artinya penguat. Dengan demikian, audio amplifier adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menguatkan sinyal (getaran sinyal) pada alat-alat yang dapat menghasilkan suara, seperti radio, tape cassette recorder, mikrofon, dan piringan hitam.




Gambar Blok Diagram Sound System.
Unit dalam sistem audio yang berpengaruh pada hasil akhir sistem audio adalah satuan amplifier. Sinyal yang berasal dari input sinyal selanjutnya akan dikuatkan oleh penguat awal (pre amplifier), kemudian dalam penguat penggerak atau penguat pengendali (driver) dan dalam penguat akhir.

1. Input Sinyal.
Input sinyal merupakan bagian audio amplifier yang berfungsi sebagai pengubah getaran mekanik berupa bunyi menjadi getaran-getaran listrik berupa sinyal. Alat-alat yang dapat menghasilkan input sinyal ini adalah radio, piringan hitam, dan lain-lain. Daya sinyal yang berasal dari alat-alat ini memiliki amplitudo yang sangat kecil hanya beberapa milivolt, sehingga belum mampu menggetarkan pengeras suara (microfon).

2. Penguat Awal (Pre Amplifier).
Penguat awal (pre ampifier) merupakan bagian yang memiliki fungsi menguatkan daya sinyal yang di keluarkan oleh input sinyal. Atau dengan kata lain, penguat awal berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang masih lemah.Adapun sinyal yang dikuatkan oleh penguat awal adalah amplitude tegangan sinyal, sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang akan dikuatkan lagi oleh power amplifier.
3. Pengatur Nada (Tone Control).
Pengatur nada (tone control) adalah bagian yang berfungsi untuk mempengaruhi (mengubah-ubah) tanggapan frekuensi dari sistem penguat. Dengan pengaturan nada ini di buat agar :
a. Semua frekuensi dari yang terendah sampai yang tertinggi dikuatkan oleh pengatur yang sama.
b. Nada-nada rendah (bass) dan nada-nada tinggi (treble) dapat lebih dikuatkan.
c. Suara (volume) yang keluar dapat diatur kuat lemahnya.

4. Penguat Daya (Power Amplifier).
Penguat daya (power amplifier) atau biasa disebut juga penguat akhir merupakan bagian dari audio amplifier yang dapat menghasilkan daya yang cukup besar, sehingga getaran-getaran listrik atau sinyal yang terjadi cukup besar. Daya yang dihasilkan memiliki satuan Watt yang kemudian daya ini digunakan untuk menggerakkan membran loudspeaker sehingga dapat menghasilkan suara.

5. Loudspeaker (Alat Suara).
Alat suara (loudspeaker) memiliki fungsi sebagai pengubah getaran listrik menjadi getaran mekanik (bunyi) dari membran speaker.

C. TUJUAN.
Tujuan dalam pembuatan amplifier system ocl ini antara lain:
1. Sebagai syarat mengikuti ujian kompetensi jurusan.
2. Mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah kedalam suatu bentuk barang jadi.



D. ALAT,KOMPONEN DAN BAHAN.
No. Nama
Alat/Komponen/Bahan Spesifikasi Jumlah
1
Alat Tes /Alat Tangan
Bor meja/ bor tangan
Toolset
Multimeter
Osciloscope
Function Generator
Radio/Tape/VCD/DVD
Solder Listrik 30 – 50 W
Kikir plat Diameter 1 cm
Obeng set Kecil
Baki pelarut 15 x 20 cm
Spidol Permanen hitam

Mini
Standar Praktik
20KΩ/V
2CH 20MHz
Standar Praktik
Standar Praktik
Standar Praktik
Standar Praktik
Standar Praktik
Standar Praktik
Type F/M
1 pcs
1 set
1 pcs
1 pcs
1 pcs
1 pcs
1 pcs
1 set
1 pcs
1 pcs
1 pcs

2 Komponen
R1 10K 1 pcs
R2 2K2 1 pcs
R3 2K2 1 pcs
R4 100 1 pcs
R5 820 1 pcs
R6 1 1W 1 pcs
R7 1 1W 1 pcs

R8 6K8 1 pcs
R9 220 1 pcs
R10 10K 1 pcs
R11 1K2 1 pcs
R12 15K 1 pcs
R13 100 1 pcs
R14 1 1W 1 pcs
R15 1 1W 1 pcs
C1 1uF/16V 1 pcs
C2 33p 1 pcs
C3 100uF/16V 1 pcs
D1 1N4148 1 pcs
D2 1N4148 1 pcs
Q1 C945 1 pcs
Q2 A733 1 pcs
Q3 BD139 1 pcs
Q4 TIP 3055 1 pcs
Q5 C945 1 pcs
Q6 C945 1 pcs

Q7 BD140 1 pcs
Q8 TIP2955 1 pcs
3
Bahan.
Timah Solder.
Kabel.
Copper clade (PCB).
Cairan kimia pelarut.
Box.
Kertas milimeter.

1 roll Kualitas baik.
Serabut tunggal.
8x10 cm.
FeCl3.

A4.

1 pcs
secukupnya

secukupnya
1 unit
1 lembar




E. LANGKAH KERJA.
1. Persiapan.
Dalam pembuatan audio amplifier system dcl sediakan lah alat dan bahan sebagai berikut :
a. Papan PCB.
b. Pengebor.
c. Cairan pelarut.
d. Pena M/F
e. Komponen Elektronik.
f. Wadah tempat pelarut.
g. Kertas tempat pelarut.
2. Penggambaran.
a. Ambil lah pena m/f serta pbc yang akan digambar beseta lay out ampli.
b. Mulailah menggambar dengan cara meniru lay out yang terdapat pada kertas millimeter.
c. Usahakan dalam penggambaran nya sama persis dengan lay out.
d. Seusai menggambar pada papan pcb,keringkanlah papan pcb tersebut dengan cara menjemur.



3. Pelarutan.
a. Ambil lah wadah beserta pelarutannya yang telah dicampur dengan air.
b. Masukkan lah papan pcb yang telah digambar kedalalam wadah pelarut.
c. Aduklah pelarut tersebut dengan menggunakan kayu kecil.
d. Angkat papan pcb dengan perlahan lahan.
e. Cucilah papan pcb tersebut hingga bersih dan keringkan.
4. Pengeboran.
a. Ambillah bor tangan
b. Mulailah mengebor papan pcb.
c. Lakukan pengeboran dengan hati_hati.
d. Usahakan dalam pengeboran tidk merusak papan pcb.
5. Pemasangan.
a. Ambillah komponene elektronika yang akan dipasang.
b. Amplas kaki_kaki komponen beserta papan pcb nya.
c. Mulailah dengan memasang komponen tersebut dengan perlahan-lahan
d. Jangan lupa menggunakan heat sink pada transistor penguat akhir.
e. Aturlah dalam pemasangan kaki komponen sehingga terlihat lebih rapi.
6. Pengetesan.
a. Selesai dalam pemasangan komponen.sediakan lah:
1) Power supply.
2) Media player.
3) Loud speaker.
b. Lalu gabungkanlah perangkat elektronika tersebut dengan cara menggunakan power supply dengan amplifier yang telah jadi.
c. Setelah itu,hubungkkan juga amplifier ke loud speaker dan media player.
d. Usahakan lah dalam pengetesan ini sesuai dengan input maupun outputnya.
e. Perhatikanlah!apakah amplifier tersebut bekerja dengan baik?apakah ada suara yang bernoise?jika tidak,maka amplifier tersebut telah bekerja dengan baik.
Jika iya,langkah selanjutnya adalah periksa kembali rangkaian amplifier serta komponen yang telah terpasang.
7. Pengukuran.
a. Jika amplifier yang telah dibuat mendapatlkan hasil yang maksimal,langkah selanjutnya adalah pengukuran.Dalam pengukuran sediakanlah:
1) Osciloscop.
2) AFG(Audio Function Generator )
3) Multitester.
b. Kondisikanlah amplifier dalam keadaan terhubung dengan tone control serta power supply.
c. Lakukan pengukuran dengan menggunakan Multi Tester.
d. Ukurlah semua tegangan kaki komponen transistor.
e. Catatlah nilai tegangan tersebut pada tabel yang telah disediakan.
f. Lakukan pengukuran dengan menggunakan osciloscop.
g. Catatlah hasil yang diinginkan pada tabel yang disediakan.

F. Hasil.

No
Frekuensi(Hz)
Vin
(Vp-p)
Vout
(Vp-p)



Bentuk sinyal pada osciloscop.


1

100

100mV

2,6





2

200

100mV

2,9




3

500

100mV

2,9





4

1K

100mV

2,8





5

2K

100mV

2,9





6

5K

100mV

3





7

10K

100mV

2,8




8

12K

100mV

2,9





9

15K

100mV

2,9





10

20K

100mV

2,9




a. Daya output rangkaian adalah Daya =







b. Penguatan tegangan dari hasil pengukuran =

A = 30 Kali penguatan.



c. Respon Frekuensi Amplifier 100 Hz- 5 KHz.














d. Grafik frekuensi respon.






e. Tegangan DC dari masing-masing kaki transistor menggunakan volt meter.
No Basis(VB) Kolektor(VC) Emitor(VE) VBE VCE
Q1 0,002 Vdc 14,5 Vdc 1,3 Vdc 1,3 Vdc 15 Vdc
Q2 14 Vdc 1,3 Vdc 15 Vdc 1,3 Vdc 14,5 Vdc
Q3 13 Vdc 16,5 Vdc 1,1 Vdc 1,2 Vdc 16 Vdc
Q4 0,5 Vdc 16,5 Vdc 0,02 Vdc 0,04 Vdc 16,5 Vdc
Q5 0,02 Vdc 15 Vdc 1,3 Vdc 2,5 Vdc 16 Vdc
Q6 14,5 Vdc 1,3 Vdc 15 Vdc 1,3 Vdc 14 Vdc
Q7 1,3 Vdc 16 Vdc 1,05 Vdc 2 Vdc 15,5 Vdc
Q8 1,1 Vdc 16,5 Vdc 0,02 Vdc 0,03 Vdc 0,02 Vdc


G. KESIMPULAN.
Dari pengukuran amplifier diatas dapat disimpulkan bahwa amplifier system OCL memiliki tegangan transistor yang berbeda-beda.Perbedaan ini tentunya sangat berpengaruh pada kualitas suara.Pada frekuensi respon terdapat beberapa range frekuensi nya mengalami cacat yaitu pada frekuensi 5 KHz sampai 20 KHz.Akibat dari cacat tersebut maka suara yang dihasilkan amplifier pun belum mencapai maksimal dan masih ada terdengar suara noise.





















DAFTAR PUSTAKA.
Wasito.1994.vademekum elektronika.jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.
Widodo.2002.Elektronika dasar.Jakarta:Salemba Teknika.




























Lembar Konsultasi.

No Hari/Tanggal/Bulan Konsultasi ke Paraf Keterangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar